Pengaruh Unsur Hara B (Boron) dan Fe (Besi) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
PENDAHULUAN
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh sifat – sifat
kesuburan tanahnya yakni keseburan fisik, kimiawi, dan biologis. Kesuburan
fisik lebih mengutamakan tentang keadaan fisik tanah yang banyak kaitannya
dengan penyediaan air dan udara tanah, maka kesuburan kimia yang menyangkut
masalah – masalah ketersediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.
Tanah pada masa kini sebagai meda tumbuh tanaman
didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sabagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tumbuhnya tanaman
dan penyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang
atau penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik ataupun anorganik sederhana
dan unsur – unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl,
dan lain - lain). Secara biologis berfungsi sebagai habitat biota yang
berpatisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat – zat adiktif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman.
Dari unsur hara yang diserap oleh tanaman. Unsur B
(Boron) dan Fe (Besi) merupakan unsur yang dibutuhkan tanaman dengan jumlah
standar atau kemungkinan kecil. Namun jika unsur – unsur ini tidak tersedia
bagi tanaman itu sendiri maka akan menimbulkan gejala yang cukup serius,
seperti pada bagian daun tertama pada daun – daun yang masih muda terjadi
klorosis di permukaan daun bagian bawah yang selanjutnya menjalar ke tepi –
tepinya dan jaringan daun akan mati. Dengan mempelajari hal inilah kita mampu
mengetahui pangaruh unsur B dan Fe pada pertumbuhan dan produksi tanaman.
UNSUR B (Boron)
Boron
adalah unsur alami. Di alam banyak ditemukan dikombinasikan dengan oksigen dan
unsur lainnya, unsur-unsur pembentuk yang berbeda senyawa yang disebut borat .
Borat didistribusikan secara luas di alam, terdapat di lautan, batuan sedimen ,
batubara, serpih dan beberapa tanah. Rata-rata konsentrasi boron dalam batuan
bervariasi dari 5 mg / kg pada basal sampai 100 mg / kg pada serpih . Di laut,
konsentrasi boron adalah sekitar 4,5 mg / liter.
Boron
dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara
7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang
tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5%dari kadar total boron dalam tanah.
Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses
aliran masa dan difusi. Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa
organik. Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses
substitusi isomorfik dengan Al3+ dan atau Si4+. Mineral dalam tanah yang
mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)O20 yang mengandung
3%-4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah
mengalami metomorfosis.
Mineral
lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit
(Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron diikat kuat oleh
mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3).
UNSUR Fe (Besi)
Besi
(Fe) merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun
fero (Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan
organik). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3),
gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3) Besi
dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk
khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang
lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau
sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daundianggap lebih cepat dibandingkan dengan
penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe.
Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien.
Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan
dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandung Fe
porfirin.
Besi memainkan peran penting dalam
biologi, membentuk kompleks dengan molekul oksigen di hemoglobin dan mioglobin
, dua senyawa yang umum transportasi oksigen protein dalam vertebrata. Besi
juga merupakan logam yang digunakan pada situs aktif dari banyak penting redoks
enzim yang berhubungan dengan respirasi seluler dan oksidasi dan reduksi pada
tumbuhan dan hewan.
Pengaruh Unsur B
(Boron) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
Boron memiliki kaitan erat dengan
proses pembentukan , pembelahan dan diferensiasi , dan pembagian tugas sel. Hal
ini terkait dengan perannya dalam sintetis RNA , bahan dasar pembentukan sel.
Boron diangkut dari akar ke tajuk tanaman melalui pembuluh xylem. Di dalam
tanah boron tersedia dalam jumlah terbatas dan mudah tercuci. Kekurangan boron
paling sering dijumpai pada adenium. Cirinya mirip daun variegeta.
Kekurangan
Daun berwarna lebih gelap dibanding
daun normal , tebal , dan mengkerut.
Kelebihan
Ujung daun kuning dan mengalami
nekrosis
Adapun pengaruhnya antara lain
adalah :
·
Diserap akar dalam
bentuk H3BO3
·
Berperanan dalam
pengangkutan gula; permeabilitas membran; komponen dinding sel; pembentukan
serbuk sari; pemanjangan, pembelahan dan
diferensiasi sel.
·
Kebanyakan B
diperlukaan pada jaringan ekstraseluler (dinding sel, lignifikasi, diferensiasi
xilem), serupa dengan watak apoplastik dari Ca.
·
Tidak mudah dipindahkan
dalam jaringan tanaman; kekahatan muncul pada titik tumbuh atau daun muda.
·
Gejala kekahatan: titik
tumbu (tunas atau akar) berhenti; klorosis daun, daun termuda mati; ruas
memendek, terbentuk roset; batang dan tangkai menebal; bunga berguguran,
pembentukan buah dan biji buruk sekali.
·
Kenampakan karena kahat
B: buah apel seperti gabus, patah batang pada seledri
·
Keracunan B disebabkan
kisaran yang sempit antara kekahatan dan keracunan hara, berupa klorosis atau
nekrosis pada ujung dan tepi daun.
Pengaruh Unsur Fe (besi) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman
Besi
diperlukan untuk fungsi enzim banyak dan sebagai katalis untuk sintesis
klorofil. Hal ini penting untuk bagian tumbuh pada tanaman muda. Kekurangan
warna daun pucat daun muda diikuti dengan menguningnya daun dan pembuluh daun.
Dalam kondisi pH tinggi (basa) besi tidak tersedia bagi tanaman. Aplikasi asam
formula besi yang mengandung nutrisi kelat, dinyatakan dalam bentuk larut.
Besi
berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan
klorofil. Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan
respirasi , sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak mudah
bergerak sehigga bila terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering
bertentanganatau antagonis dengan unsur mikro lain. Untuk mengurangi efek itu ,
maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti EDTA (Ethylene Diamine
Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang bersifat
menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi
berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.
Kekurangan
Kekurangan besi ditunjukkan dengan
gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa. Daun muda tampak putih karena
kurang klorofil. Selain itu terjadi karena kerusakan akar. Jika adenium
dikeluarkan dari potnya akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.
Kelebihan
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe
tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam
pada daun.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.2011.Manfaat Nutrisi Bagi Tanaman.Diakses
pada tanggal 21 November 2011. www.myadenium.com
: Makassar
Anonim2.2011.Kesuburan Tanah.Diakses pada tanggal 21
November 2011. http://nasih.wordpress.com
: Makassar
Anonim3.2011. Unsur Hara Dalam Tanah
(Makro dan Mikro). Diakses pada tanggal 21 November
2011. http://rioardi.wordpress.com
: Makassar
Anonim4.2011.Besi.Diakses pada tanggal 21 November
2011.wikipedia.com : Makassar
Anonim5.2011.Boron.Diakses pada tanggal 21 November
2011.wikipedia.com : Makassar
0 komentar:
Posting Komentar