Senin, 05 Maret 2012

Partikel Density


LAPORAN PARTIKEL DENSITY

I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Salah satu cara mengutarakan berat tanah adalah yang disebut dengan Partikel Density. Partikel Density didefinisikan sebagai berat suatu volume kepadatan tanah. Jelasnya yang dimaksud dengan tanah disini adalah volume tanah saja, jadi tidak termasuk volume ruang-ruang yang terdapat diantara partikel tanah.
Partikel density dinyatakan dalam berat volume tanah. Pada umumnya kisaran partikel density pada tanah mineral kecil adalah 2,6 – 2,93 gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kuarsa dan silikakoloidal yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut.
Besarnya ukuran dan cara teraturnya partikel tanah tidak terpengaruh kepada partikel density, akan tetapi kandungan bahan organik memberi pengaruh pada partikel density. Ini salah satu penyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih rendah jika dibandingkan dengan lapisan bawahnya karena lapisan atas mempunyai kandungan bahan organik yang banyak. Faktor-faktor yang mempengaruhi partikel density adalah bulk density yang secara tidak langsung berhubungan dengan kandungan bahan organik tanah, tekstur, dan struktur tanah.
Kecepatan zarah tanah dapat ditentukan dengan memperhatikan partikel tanah, jadi kecepatan partikel tanah yaitu konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah antara partikel tanah. Kerapatan tanah dapat ditentukan dengan menunjukkan partikel tanah.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan percobaan mengenai partikel density agar kita mengetahui tentang partikel density pada tiap-tiap lapisan tanah.

1.2     Tujuan dan Kegunaan
Tujuan diadakannya praktikum tentang partikel density adalah untuk mengetahui tingkat partikel density yang mengutarakan tentang berat tanah.
Kegunaan diadakannya praktikum tentang partikel density adalah untuk mengetahui tinggi atau rendahnya tingkat partikel density pada tanah untuk disesuaikan dengan keadaan dan pertumbuhan tanaman.

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1     Particle Density
Partikel density adalah berat tanah kering persatuan volume partikel-partikel tanah (jadi tidak termasuk pori-pori tanah). Tanah mineral mempunyai partikel density yaitu 2,65 gr/cm3. Dengan mengetahui besarnya nilai partikel density dan bulk density, maka dapat dihitung banyaknya persentase (%) pori-pori tanah. Kandungan bahan organik memberikan pengaruh pada partikel density (Hardjowigeno, 2003).
Untuk menentukan kepadatan partikel tanah, pertimbangan hanya diberikan untuk partikel yang kuat. Oleh karena itu, kerapatan partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Hal ini didefinisikan sebagai massa tiap unit volume partikel tanah dan sering kali dinyatakan dalam gram/cm3. Untuk kebanyakan tanah mineral kerapatan partikelnya rata-rata sekitar 2,6 gram/cm3 (Foth, 1994).
Kerapatan partikel (bobot partikel) adalah bobot massa partikel padat persatuan volume tanah, biasanya tanah memiliki kerapatan partikel 2,6 gr/cm3. Kerapatan partikel erat hubungannya dengan kerapatan massa. Hubungan kerapatan partikel dan kerapatan massa dapat menentukan pori-pori pada tanah (Hanafiah, 2006).
Partikel density dinyatakan dalam berat (gram tanah persatuan volume cm3) tanah. Jadi bila 1 cm3 padatan tanah beratnya 2,6 gram, maka partikel density tanah tersebut adalah 2,6 gr/cm3 (Pairunan,1985).
Pada umumnya kisaran partikel density tanah – tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93 gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat mineral – mineral berat sepereti magnetik, garmet, sirkom, tourmaline dan hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75 gr/cm3. besar ukuran dan cara teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaru dengan partaken density. Ini salah satu pebnyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bawahnya.karena banyak mengandung bahan organik ( Hakim, 1986).
 2.2      Faktor-faktor yang mempengaruhi particle density
Faktor- faktor yang mempengaruhi Partikel density adalah BD dan bahan organic, semakin tinggi BD (bulk density) tanah dan bahan organic tanah maka partikel density dalam tanah tersebut akan semakin rendah. Begitu pula sebaliknya (Hardjowigeno, 1992).

2.3     Pengaruh Particle Density Terhadap Tanaman
Jika particle density suatu lahan rendah, maka tanah tersebut kurang baik untuk dijadikan media tanam, sebaliknya jika nilai particle density nya tinggi, maka bagus untuk dijadikan suatu media tanam bagi produktivitas tanaman. Bahan organik memiliki berat yang lebih kecil dari berat benda padat tanah mineral yang lain dalam volume yang sama, jumlah bahan organik dalam tanah jelas mempengaruhi kerapatan butir. Akibatnya tanah permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari sub soil (Hardjowigeno, 1992).

III. METODOLOGI
3.1     Waktu dan Tempat
Praktikum Particle Density dilaksanakan pada hari kamis, 28 Oktober 2011 pada pukul 15.00 WITA – selesai, di Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

3.2     Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum Partikel Density ini adalah gelas ukur dan pengaduk.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Partikel Density ini adalah sampel tanah, tisuue, akuades dan air pembilas.

3.3     Prosedur Kerja
1.        Masukkan tanah hasil analisa bulk density sebanyak 40 gram kedalam gelas ukur 100 ml yang telah diberi air sebanyak 50 ml dan aduk dengan baik untuk melepaskan udaranya.
2.        Membilas gelas pengaduk pada dinding silinder dengan jumlah air (kurang lebih 10 ml).
3.        Membiarkan campuran selama 5 menit untuk melepaskan udaranya dan catat volume air dalam gelas ukur, ingat bahwa pada tanah terdapat udara dan air.
4.        Menghitung Partikel Densitynya
PD  =    gr/cm3
SVol partikel padat  =  (Vol air dan tanah)–(Vol gelas ukur+Vol air pembilas) cm3


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1     Hasil
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh data dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.  Hasil Pengamatan particle Density:
Tanah Vertisol
Particle Density (gr/ cm3)
Lapisan I
4 gr/cm3
Sumber : Data Primer diolah, 2011
4.2     Pembahasan
Pada tabel di atas, nilai particle density ialah 4 gr/cm3, dimana dikarenakan tanah ini cukup banyak mengandung bahan organik. Hal ini sesuai dengan pendapat Foth H.D. (1998) bahwa kerapatan partikel dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dan tekstur tanah, tanah dengan kandungan bahan organik tinggi mempunyai partikel density (kerapatan jenis) yang lebih rendah.
Bahan organik dikatakan menjadi faktor penting karena pada lapisan vertisol mempunyai bahan organik yang tinggi tetapi bahan organik tersebut mengalami pencucian oleh air hujan maka secara otomatis bahan organik tersebut bergerak ke lapisan di bawahnya sehingga bahan organik menjadi berkurang dan Particle Density-nya pun menjadi rendah. Hal ini sesuai pendapat Hardjowigeno (2003), bahwa lapisan atas mengalami pencucian oleh air hujan dimana bahan organiknya menjadi rendah maka Particle Density-nya pun ikut menjadi rendah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1     Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan Partikel Density pada tanah kering oven dapat disimpulkan :
1.             Tanah tersebut memiliki partikel density sebesar 4 gr/cm3, sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah jenis ini memilliki banyak mineral kecil seperti mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida.
2.              Faktor- faktor yang mempengaruhi partikel density adalah bulk density secara tidak langsung berhubungan dengan kandungan bahan organik, tekstur dan struktur tanah.

5.2     Saran
Untuk kelancaran praktikum selanjutnya, sebaiknya bahan dan alat praktikum harus tersedia lengkap . Dengan adanya ketersedian bahan dan alat praktikum yang lengkap, akan mempermudah dan membantu para praktikan dalam melakukan percobaan.


LAMPIRAN
Perhitungan nilai Particle density
Nilai Particle density pada tanah lapisan I tanah Vertisol.
Dik:
Berat tanah kering oven = 40 gram
Volume dalam gelas ukur  = 50 cm3
Volume air dan tanah = 70 cm3
Volume air pembilas = 10 cm3
Volume tanah = 70 – (50+10) = 10 cm3
Dit : BD.....???

Peny :
                        Berat Tanah Kering Oven
BD =                                                                       gr/cm3
                   Volume Tanah
           
                        40 gr
                  =
                        10 cm3
                  = 4 gr/cm3



DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Erlangga. Makassar
Foth H.D. 1998. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Erlangga. Makassar.
Hakim N.M, dkk. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung
Hanafiah, 2006. Partikel Density. Makassar
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akadeika Presindo.
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Makassar
makassar
Pairun, dkk. 1985. Dasar-dasar Ilmu Tanah. BKPTN Indonesia Bagian Timur. Makassar