Sejarah dan Kandungan Bahan Aktif Mengkudu
Mengkudu
berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi
dan mendarat di kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa
tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di
tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk
bahan pakaian, bangunan, makanan dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan
bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat,
dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut "Noni" adalah
salah satu
jenis tanaman obat penting yang turut dibawa.
Bangsa
Polinesia memanfaatkan "Noni" untuk mengobati berbagai jenis
penyakit, diantaranya: tumor, luka, penyakit kulit,
gangguan pernapasan (termasuk asma), demam dan
penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan Mengkudu diwariskan
dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia yang
disebut Kahuna adalah orang memegang peranan panting dalam dunia pengobatan tradisional
bangsa Polinesia dan selalu menggunakan Mengkudu dalam resep pengobatannya. Laporan-laporan
tentang khasiat tanaman Mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno
yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan
DinastiHan di Cina. Bahkan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang
ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa
ratusan tahun yang lalu. Perkembangan industri tekstil di Eropa
mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai
ke wilayah-wilayah
kolonisasi, karena pada masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada
tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna
alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian
diberi nama "Morindone" dan
"Morindin".Dari hasil penemuan inilah, nama "Morinda"
diturunkan.
Klasifikasi Mengkudu
Terdapat
sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda. Menurut H.B. Guppy,
ilmuwan Inggris yang mempelajari Mengkudu sekitar tahun 1900, kira-kira 60 persen
dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di
antaranya Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak
di Lautan India dan Lautan Pasifik. Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai
nilai ekonomis, antara lain: Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda
fructus, Morinda tinctoria dan Morinda citrifolia. Morinda citrifolia
adalah jenis
yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai "Queen of The
Morinda". Spesies ini mempunyai nama tersendiri di
setiap negara, antara lain Noni di Hawaii, Nonu atau
Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu di Indonesia dan Malaysia.
klasifikasi
dari Mengkudu (Morinda citrifolia L.) adalah sebagai berikut.
Filum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Class :Dycotyledoneae
Ordo :Rubiales
Famili :Rubiaceae
Genus :Morinda
Spesies :Morinda citrifolia L
Morfologi buah Menkudu
a.Pohon
Pohonnya tidak terlalu besar, dengan tinggi, tingginya 3-8 m. Batangnya bengkok-bengkok berdahan kaku, memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang coklat kekuningan, beralur dangkal, tidak berbulu, anak cabangnya segi empat. Tajuknya hijau seprti daun. Batang mengkudu mudah dibelah setelah dikeringkan dan bisa digunakan sebagai kayu bakar dan tiang. Di bidang pertanian kayu mengkudu digunakan untuk menopang tanaman lada.
Pohonnya tidak terlalu besar, dengan tinggi, tingginya 3-8 m. Batangnya bengkok-bengkok berdahan kaku, memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang coklat kekuningan, beralur dangkal, tidak berbulu, anak cabangnya segi empat. Tajuknya hijau seprti daun. Batang mengkudu mudah dibelah setelah dikeringkan dan bisa digunakan sebagai kayu bakar dan tiang. Di bidang pertanian kayu mengkudu digunakan untuk menopang tanaman lada.
b.Daun
Daunnya besar dan tunggal. (http://um.ac.id) Daun kebanyakan bersilang berhadapan, bertangkai, bulat telur lebar hingga bentuk elips, kebanyakandengan ujung runcing, sisi atas hijau tua mengkilat, sama sekali gundul, 10-40 kali 5-17 cm. Daun penumpu bentuknya bervariasi, kadang bulat telur, bertepi rata, hijau kekuningan, gundul, dengan panjang 1,5 cm, dibawah karangan bunga selalu cukup tinggi dan tumbuh menjadi satu. Peruratan daun menyirip.Daun mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizinya tinggi karena banyak mengandung vitamin A.
c.Bunga
Perbungaan mengkudu bertipe bongkol dengan tangkai 1-4 cm, rapat, berbunga banyak, tumbuh di ketiak. Bunga berbilangan 5-6, berbau harum. Mahkota bentuk tabung bentuk terompet, putih, dalam lehernya berambut wol, tabung panjangnya bisa mencapai 1,5 cm, taju sempit. Benang sari 5, tumbuh jadi satu dengan tabung mahkota hingga tinggi, tangkai sari berambut wol.
d.Buah
Kelopak bunga tumbuh menjadi buah yang bulat atau lonjong seperti telur ayam. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (bersegi banyak) yang berbintik-bintik atau berkutil. Bakal buah pada ujungnya dengan kelopak yang tetap tinggal yang berwarna hijau kekuningan. Mula-mula buahnya berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi putih kekuningan menjelang buahnya masak dan setelah benar-benar matang menjadi putih transparan dan lunak. Daging buah tersusun atas buah-buah batu yang berbentuk pyramid/bentuk memanjang segitiga dan berwarna coklat kemerahan, (Steenis, 1975)
e.Biji
Biji mengkudu berwarna hitam, memiliki albumen yang keras dan ruang udara yang tampak jelas. Biji itu tetap memiliki daya tumbuh tinggi, walaupun telah disimpan selama 6 bulan. Perkecambahannya 3-9 minggu setelah biji disemaikan. Pertumbuhan tanaman setelah biji tumbuh sangat cepat. Dalam waktu 6 bulan, tinggi tanaman dapat mencapai 1,2-1,5 m. Perbungaan dan pembuahan dimuali pada tahun ke-3 dan berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Umur maksimum dari tanaman mengkudu adalah sekitar 25 tahun.
Kandungan Bahan Aktif Mengkudu
1.
Senyawa-senyawa
Terpenoid
Senyawa
terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak
esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bag itubuh.
Zat-zat terpenoid membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan
pemulihansel-sel tubuh.
2.
Anti-bakteri
Acubin,
L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon telah terbukti
sebagai zat anti bakteri. Zat-zat yang terdapat di dalam buah Mengkudu
telah terbukti menunjukkan kekuatan melawan golongan bakteri
infeksi: Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus,
Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Pengujian selanjutnya menunjukkan
bahwa kegiatan zat anti-bakteri dalam buah Mengkudu
dapat mengontrol dua golongan bakteri yang mematikan (pathogen), yaitu: Salmonella
dan Shigella. Penemuan zat-zat anti bakteri dalam sari buah Mengkudu mendukung
kegunaannya untuk merawat penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai
masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri.
3.
Asam
Asam
askorbat yang ada di dalam buah Mengkudu adalah sumber vitamin C yang luar biasa.
Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang hebat. Antioksidan bermanfaat untuk
menetralisir radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang terbentuk sebagai
basil samping
proses metabolisme, yang dapat merusak materi genetik dan merusak sistem kekebalan
tubuh). Asam kaproat, asam kaprilat dan asam kaprik termasuk golongan asam lemak.
Asam kaproat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam
pada buah Mengkudu.
4.
Nutrisi
Secara
keseluruhan Mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap. Sebagian
besar adat budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah
Mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi
buah Mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan. Demikian
pula, para prajurit yang menetap di kepulauan Polinesia selama
perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah Mengkudu
untuk menambah kekuatan dan tenaga.
Zat-zat
nutrisi yang dibutuhkan tubuh antara lain: karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral-mineral
esensial juga tersedia dalam buah maupun daun Mengkudu. Selenium adalah
salah satu contoh mineral yang banyak terdapat pada Mengkudu dan merupakan antioksidan
yang hebat.
5.
Scopoletin
Pada
tahun 1993, peneliti universitas Hawaii berhasil memisahkan zat-zat scopoletin
dari buah
Mengkudu. Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat
pengobatan, dan sebagai tambahan para ahli percaya
bahwa scopoletin adalah salah satu di antara zat-zat
yang terdapat dalam buah Mengkudu yang dapat mengikat serotonin, salah satu zat
kimiawi penting
di dalam tubuh manusia.Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah
yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin juga
telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri,
bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp dan juga bersifat
antiperadangan dan anti-alergi.
6.
Zat
Anti-kanker (Damnacanthal)
Beberapa
penelitian terbaru tentang Mengkudu dilakukan untuk mengetahui kandungan zat-zat
antikanker (damnacanthal ). Empat ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat anti kanker pada ekstrak Mengkudu ketika mereka
sedang mencari
zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan struktur normal dari selsel
abnormal K-ras-NRK (sel pra kanker) pada 500 jenis ekstrak tumbuhan.
Ternyata zat anti kanker pada Mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.
7.
Xeronine
dan Proxeronine
Salah
satu alkaloid penting yang terdapat dalam
buah Mengkudu adalah xeronine. Xeronine
dihasilkan juga oleh tubuh manusia dalam
jumlah terbatas yang berfungsi untuk mengaktifkan
enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel.
8.
Zat
Pewarna
Kulit
akar tanaman Mengkudu mengandung zat pewarna (merah), yang diberi namamorindon
dan morindin.
Khasiat Mengkudu Secara Ilmiah
o
Meningkatkan
Daya Tahan Tubuh
o
Menormalkan
Tekanan Darah
o
Melawan
Tumor dan Kanker
o
Menghilangkan
Rasa Sakit
o
Anti-peradangan
dan Anti-alergi
o Anti-bakteri
o
Mengatur
Siklus Suasana Hati (Mood)
o
Mengatur
Siklus Energi Tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2012. Buah mengkudu. Diakses pada tanggal 22 Februari 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Mengkudu : Makassar.
Anonim2. 2012. Klasifikasi buah mengkudu. Diakses pada tanggal 22 Februari 2012. http://id.wikipedia/buah-mengkudu.html : Makassar.
Goreti, Maria. 2007. Buah Mengkudu : Sehat dengan engkudu. Makassar
0 komentar:
Posting Komentar